Doa Tenaga Dalam - Cara Untuk Gagal Menguasai Tenaga Dalam

Doa Tenaga Dalam Cara Gagal Menguasai Tenaga Dalam

Bagi anda yang saat ini penuh dengan semangat mau belajar tenaga dalam secara mandiri tanpa guru. Lalu anda mencari artikel tenaga dalam di situs mesin pencari mungkin misalnya dengan kata kunci doa tenaga dalam atau amalan tenaga dalam atau doa untuk mempunyai tenaga dalam atau amalan ilmu tenaga dalam tingkat tinggi dan lain-lain. Dengan harapan agar anda bisa berhasil belajar tanpa guru melalui artikel tenaga dalam tersebut melalui doa, amalan dan juga dzikir. Lalu setelah anda mengetik kata kunci itu, muncullah beberapa judul artikel tenaga dalam dihalaman pertama hasil mesin pencarian tentang berbagai macam doa atau amalan atau dzikir untuk menguasai tenaga dalam.

 

Lalu anda terkejut dan bingung dari semua situs web yang menawarkan doa tenaga dalam atau amalan tenaga dalam atau dzikir tenaga dalam, ada satu situs web yang membuat artikel tenaga dalam yang memberitahu bahwa belajar tenaga dalam dengan menggunakan doa tenaga dalam adalah justru cara yang akan membuat anda gagal menguasainya. Karena anda penasaran, maka anda mengklik artikel tenaga dalam tersebut dan sampailah anda di situs web saya ini. Saya sebagai penulis artikel ini dan juga sebagai penemu Tenaga Dalam Modern sangat berharap agar anda membaca sampai selesai dari artikel tenaga dalam ini. Dengan menyisihkan waktu 10 – 15 menit untuk membaca artikel tenaga dalam ini sambil diresapi sehingga mendapatkan pemahaman, maka anda tak perlu buang-buang waktu bulanan bahkan tahunan untuk belajar tenaga dalam lewat metode doa atau amalan atau dzikir. Yang ujung-ujungnya akan membawa anda juga kepada kegagalan yang hakiki dan absolut.

 

Sebelum itu saya akan memberitahu anda hal penting. Yaitu belajar tenaga dalam secara sendiri atau mandiri tidak akan pernah membuat anda berhasil menguasai tenaga dalam. Jangankan belajar sendiri lewat buku atau artikel dan lainnya, belajar melalui guru pun banyak sekali bahkan hampir semua mengalami kegagalan. Oleh sebab itu jika anda ingin belajar tenaga dalam sendiri atau mandiri sebaiknya tidak usah anda lakukan dan lupakan saja impian itu sebelum anda menyesalinya. Carilah seorang guru yang benar-benar ahli, mengerti sangat mendalam tentang apa yang diajarkannya. Carilah guru yang metode pengajarannya tidak sesat secara terselubung atau sesat secara nyata. Oleh karena itu setelah anda membaca tuntas artikel ini, saya sangat menganjurkan membaca artikel yang lain sebagai berikut:

Perbedaan Tenaga Dalam Modern Dengan Tenaga Dalam Konvensional

Cara Mengetahui Guru Spiritual dan Guru Tenaga Dalam yang Sesat

Arti Dan Pengertian Dari Doa

Apa Itu Arti Doa?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang resmi di situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tentang arti doa adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. Jadi sangatlah jelas dari arti doa terdapat tiga elemen penting didalamnya yaitu berupa suatu pengharapan kepada Tuhan, suatu permintaan yang kita ajukan kepada Tuhan, dan terakhir sebagai suatu pujian untuk Tuhan.

 

Doa dalam bahasa Inggris adalah pray. Menurut situs web kamus resmi bahasa Inggris merriam-webster.com, doa atau pray bisa diartikan sebagai berikut:

Untuk membuat permintaan dengan rendah hati.

Untuk memanggil Tuhan dengan pemujaan, pengakuan, permohonan, atau ucapan syukur.

 

Jadi arti doa dan pray kurang lebihnya sama hanya saja ada beberapa penambahan yang dimana doa itu adalah suatu permintaan kepada Tuhan yang dipanjatkan dengan kerendahan hati. Dan juga secara spiritual adalah sebagai suatu bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Dari sini saja kita sudah bisa menyimpulkan bahwa doa itu hubungannya selalu erat antara anda dan Tuhan, lagi dan lagi dan lagi. Jadi doa sudah menjadi suatu hal yang eksklusif antara anda dan Tuhan.

Kesalahan Guru Dan Perguruan Tenaga Dalam Mengenai Doa, Amalan dan Dzikir

Sebelumnya saya memohon maaf untuk anda pembaca artikel ini yang non muslim karena di dalam artikel tenaga dalam saya ini banyak memakai contoh doa, amalan dan dzikir versi agama saya yaitu Islam. Tapi tetap silahkan terus anda membaca artikel ini sampai tuntas karena berlaku juga untuk semua agama.

 

Banyak sekali guru atau perguruan tenaga dalam yang berbasis agama Islam yang tentunya memakai metode doa dengan alasan bahwa doa memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan menguasai tenaga dalam.  Anda seperti sudah di doktrin atau bahkan diracuni oleh guru atau perguruan tenaga dalam tersebut kalau tanpa doa maka tidak akan ada keberhasilan. Jelas hal ini sangat salah sekali. Dengan cara seperti ini akan melemahkan kekuatan pikiran anda juga.

 

Berikut contoh doa tenaga dalam dan atau amalan tenaga dalam yang umumnya diajarkan oleh para guru atau perguruan atau situs web tenaga dalam.

ASYHADUALLA ILLA HAILALLAH

WA ASHADU ANNA MUHAMMADUROSULULLOH

ALLAHUMA SHOLI’ALA SAYYIDINA MUHAMMAD

WA’ALA ALI SAYYIDINA MUHAMMAD

ALLAHU AKBAR

ALLAHU AKBAR

ALLAHU AKBAR

DEMI ALLAH

ROSULULLOH

ALLAHU AKBAR

LILLAHI TA’ALA

LA HAULLA WALLA QUWATA ILA BILLAHIL’AIYIL’ADZHIM

ALLAH

Membaca amalan tenaga dalam Asmaul Husna yang terdiri dari YA FATTAAHU YA QAWIYYU

Membaca doa tenaga dalam WA MAA ROMAITA IDZ ROMAITA WA LAKINNALLAAHA ROMA

Baiklah dari tiga contoh doa tenaga dalam dan atau amalan tenaga dalam diatas mari kita membahas salah satunya. Kita akan membahas nomor 3. Doa tenaga dalam diatas merupakan potongan ayat dari AL Quran surah Al Anfal ayat 17. Ya benar sekali hanya setengah ayat yang diambil sebagai doa atau amalan tenaga dalam. Seandainya kita mempercayai kalau satu ayat tersebut memiliki satu kekuatan penuh untuk memunculkan satu kekuatan penuh tenaga dalam, maka kenapa yang dipakai hanya setengah ayat? Berarti secara logika guru atau perguruan tenaga dalam yang mengajarkan muridnya dengan memakai doa ini akan hanya memiliki setengah kekuatan saja. Seharusnya guru atau perguruan tenaga dalam tersebut memakai satu ayat penuh surah Al Anfal ayat 17.

 

Dan perlu kita ketahui bersama kalau ayat ini berlatar belakang soal perang yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya melawan kaum musyrik (orang-orang yang menyekutukan atau membenci ALLAH SWT). Alkisah Nabi Muhammad mengambil segenggam batu kerikil dan diperintahkan sahabat-sahabatnya untuk melakukan hal yang sama sepertinya. Dan kemudian dilemparlah kearah orang-orang musyrik dan terkenalah secara sangat jitu kearah mata dan wajah orang-orang musyrik itu. Dan dengan cara itu musuh-musuh musyrik dengan mudah dikalahkan. Dan di ayat tersebut tersirat kalau kemenangan perang yang didapatkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidaklah semata-mata karena kehebatan mereka saja melainkan kehebatan ALLAH SWT sepenuhnya.

 

Ada setidak-tidaknya tiga pertanyaan yang patut kita munculkan adalah sebagai berikut:

  • Kenapa dari ribuan ayat yang ada di dalam AL Quran, para guru atau perguruan tenaga dalam memakai ayat tentang perang untuk murid-muridnya menguasai tenaga dalam?

  • Apakah ayat itu supaya murid tenaga dalam pintar melempar batu kerikil ke arah musuh atau lawan?

  • Apakah supaya ayat itu memberikan murid kemampuan dan tenaga yang hebat untuk melakukan lemparan suatu benda?

 

Jawaban dari pertanyaan nomor 1 adalah karena begitu sembarangannya guru atau perguruan tenaga dalam memilih dan melihat arti dari suatu ayat Al Quran tanpa mendalami arti yang sebenar-benarnya dari suatu ayat. Padahal jika mau membuka diri kita, maka kita mengetahui setiap ayat didalam Al Quran memiliki “kekuatan” yang sama hebat dan dahsyatnya.

 

Jika dari pertanyaan nomor 2 dan 3 jawabannya adalah ya, maka seharusnya ayat ini tidak dipakai murid tenaga dalam supaya bisa menjadi hebat dan berhasil kuasai tenaga dalam. Tapi alangkah bagusnya jika ayat ini dipakai oleh atlet-atlet Indonesia di cabang olahraga lempar lembing, lempar cakram dan tolak peluru. Sehingga atlet-atlet Indonesia ini mampu mendapatkan medali emas di Olimpiade dan mencetak rekor dunia. Tapi nyatanya ayat ini tidak dipakai dan sampai kapan pun tak akan pernah dipakai oleh atlet-atlet Indonesia untuk menambah tenaga lemparannya.

Inilah kenapa belajar tenaga dalam memakai doa tenaga dalam atau amalan tenaga dalam jenis apa pun sering kali memberikan kegagalan kepada murid-murid tenaga dalam yang memakai metode doa atau amalan ini. Karena si guru atau perguruan tenaga dalam tersebut mendidik murid-murid untuk bergantung pada ayat, doa, amalan dan dzikir. Padahal jelas-jelas ALLAH SWT sudah menanamkan kemampuan tenaga dalam di tubuh anda dan saya sejak kita diciptakan tanpa harus memakai media doa, amalan dan dzikir.

 

Tanpa disadari murid pun baik secara langsung atau tidak langsung diarahkan kepada kesesatan yang terselubung atau pun nyata. Murid-murid menjadi orang yang menuhankan ayat dan lupa menuhankan ALLAH SWT. “Oh gara-gara ayat atau doa atau amalan atau dzikir saya menjadi jago tenaga dalam” dan tak ada perkataan dalam hati yang benar seperti ini, “Oh gara-gara ALLAH SWT saya menjadi jago dan hebat tenaga dalam”.

Mengetahui Kualitas Doa dan Kualitas Pembaca Doa

Kekurangan para guru tenaga dalam dan spiritual yang memakai media doa, amalan dan dzikir adalah mereka hanya melihat fungsi dari arti tulisan Arab tersebut. Misal jika di dalam ayat tersebut diartikan dan terdapat kata “kekuatan” maka bisa saja si guru merumuskan secara sembarangan kalau itu bisa digunakan sebagai amalan menambah kekuatan tenaga dalam. Tentu tidak benar dan tidak sesederhana itu. Doa itu ibarat alat bantu yang canggih dan dari awal terbentuknya sudah seperti itu. Tak ada kekurangan didalamnya melainkan hanyalah kehebatan. Artinya segala macam ayat dan doa yang terdapat di dalam Al Quran sudah benar-benar hebat dan berkualitas dari awal itu diturunkan oleh ALLAH SWT ke bumi ini. Ini juga sama untuk kitab-kitab dari agama lain.

 

Sebagai contoh ketika surah Al Waqiah yang katanya berfungsi memperlancar rezeki dan kemudian dibaca katakanlah oleh orang A dan orang B, kenapa orang A rezekinya menjadi lancar dan orang B hidupnya masih susah? Apakah salahnya dari surah Al Waqiah tersebut yang seharusnya tanpa pandang bulu siapa pun yang membaca maka rezekinya dipastikan akan lancar? Jawaban yang sebenarnya itu adalah dilihat dari kualitas diri si pembaca bukan salah dari doa yang dibaca. Jika seseorang tubuh dan pikirannya sangat penuh dengan energi positif maka doa sependek apapun apalagi doa yang panjang akan memberikan hasil yang positif pula untuk diri dan kehidupannya. Begitu juga sebaliknya, jika dipenuhi dengan kenegatifan dan energi negatif maka ratusan bahkan ribuan doa dilakukan tak akan memberikan hasil satu pun.

 

Inilah kegagalan yang sering sekali dialami oleh murid-murid tenaga dalam dengan mudah melihat fungsi doa lalu diamalkan dan kemudian gagal lagi dan lagi tak ada ujungnya. Mereka lupa membenahi dirinya. Mereka masih kotor dengan energi negatif. Mereka kekurangan energi positif. Mereka belajar tenaga dalam diiringi dengan harapan yang dibungkus dengan ambisi dan emosi. Dengan belajar tenaga dalam menggunakan doa tenaga dalam atau amalan tenaga dalam atau doa untuk mempunyai tenaga dalam atau amalan ilmu tenaga dalam tingkat tinggi maka semuanya akan menjadi sia-sia.

 

Oleh karena itu jika anda tertarik belajar tenaga dalam melalui metode doa, amalan dan dzikir atau sudah terlanjur belajar secara mendalam maka saya anjurkan untuk tinggalkan semua itu. Arahkan doa, amalan dan dzikir HANYA untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Murni dan hanya untuk Sang Pencipta. Dan jangan pelintir ayat dan doa untuk difungsikan supaya jago dan hebat tenaga dalam. Jadilah murid tenaga dalam yang berkualitas tanpa bergantung pada doa, amalan dan dzikir.

 

Saya siap membimbing dan mengajarkan anda Tenaga Dalam Modern penemuan saya. Tanpa doa, amalan dan dzikir. Silahkan kunjungi halaman situs web saya dibawah ini:

https://www.energi-positif.net/tenaga_dalam.htm

Kumpulan Artikel Tenaga Dalam Dan Artikel Spiritual

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita bersama soal tenaga dalam dan juga spiritual, saya mengajak teman-teman semua sebagai pengunjung website EPKP ini untuk membaca berbagai macam artikel tenaga dalam dan artikel spiritual menarik dibawah ini.